Jumat, 13 Juni 2014

MEKANIKA GERAK DAN GAYA

TUTOR IBU ALFIAH

MEKANIKA GERAK DAN GAYA

1.DISKUSIKAN MENGAPA KEDUA KAKI HARUS DIBUKA LEBAR SAAT MENGANGKAT ?
karena semakin di sempitkan kaki maka tekanan semakin bnyak di kaki, sedangkan semakin dilebarkan kaki maka tekanan berada pada paha dan kaki sehingga memudahkan mengangkat barang.
 2. DISKUSIKAN PERBEDAAN  BERAT DAN MASSA ?
MASSA
adalah ukuran inersia suatu benda atau ukuran jumlah zat yang dikandung oleh suatu benda. Massa benda adalah besaran skalar. Makin besar massa suatu benda, makin sulit mengubah keadaan gerak benda tersebut.
Semakin besar massa benda, semakin sulit menggerakannya dari keadaan diam, atau menghentikannya ketika sedang bergerak atau merubah gerakannya keluar dari lintasannya yang lurus. Kita dapat mengatakan bahwa semakin besar massa benda, semakin besar hambatan benda tersebut untuk dipercepat.

BERAT
adalah gaya gravitasional yang dilakukan oleh Bumi pada suatu benda yang arahnya menuju ke pusat Bumi. Berat sebuah benda adalah besaran vektor. Vektor berat benda selalu digambarkan berarah tegak lurus ke bawah, di manapun posisi benda diletakan, baik pada bidang horisontal, bidang miring, atau pada bidang tegak.
Jadi perbedaan massa suatu benda tetap di mana saja benda berada, sedangkan berat suatu benda bergantung pada percepatan gravitasi di tempat di mana benda berada
3. DISKUSIKAN TEKNIK MENGANGKAT ATAU MENGUBAH POSISI KLIEN DENGAN POSTUR YANG BENAR UNTUK MELINDUNGI SISTEM MUSKULOSKELETAL ?
TEKNIK MENGANGKAT PASIEN
Ø  Angka cedera dalam pekerjaan meningkat pada tahun-tahun terakhir, dan lebih dari setengahnya adalah cidera punggung yang diakibatkan oleh teknik mengangkat dan membungkuk yang salah (owen dan garg, 1991).
Ø  Perawat beresiko mengalami cedera otot lumbal ketika mengangkat atau mengubah posisi klien imobilisasi.
Ø  Sebelum mengangkat, perawat harus mengkaji kemampuan mengangkat klien / objek yang akan diangkat.

Kriteria Dasar Cara Mengangkat Klien
Ø  Posisi beban : beban yang akan diangkat sedekat mungkin dengan klien, posisikan objek seperti di atas ketika perawat menggunakan gaya mengangkat dikarenakan objek berada dalam potongan sama. (stamps, 1989) 
Ø  Posisi tubuh : tubuh diposisikan dengan batang tubuh tegak sehingga kelompok otot multiple bekerja sama dengan cara yang sinkron.
Ø  Berat maksimum : setiap perawat harus mengetahui berat maksimum yang aman untuk diangkat (aman bagi perawat dan klien)         
Ø  Objek yang berat adalah jika beratnya sama dengan atau lebih dari 35% berat badan orang yang mengangkat. Misal : pearawt berat badannya 59,1 kg jangan mencoba mengangkat klien dengan berat badan 45,5 kg.Mengangkat objek dari tempat tidur yang lebih tinggi meningkatkan resiko karena lebih sulit mempertahankan keseimbangan tubuh. untuk meraih objek yang lebih tinggi, orang sering berdiri berjinjit dengan kakinya bersamaan sehingga menurunkan dasar topangan, menaikkan pusat gravitasi pada akhirnya menurunkan keseimbangan

4.DISKUSIKAN TENTANG HUKUM NEWTON 1, NEWTON 2, DAN NEWTON 3, SERTA BERILAH CONTOH DARI KE TIGA HUKUM NEWTON YANG BERKAITAN DENGAN KEPERAWATAN ?

v  Hukum I Newton

Hukum ini sering juga disebut sebagai hukum inersia (kelembaman). Hukum I Newton berbunyi “Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang mula-mula diam akan terus diam. Sedangkan, benda yang mula-mula bergerak, akan terus bergerak dengan kecepatan tetap”.Pernyataan Hukum I Newton ini secara matematis dapat dituliskan sebagai: F = 0 (Jumlah dari semua gaya yang bekerja sama dengan nol.)
Contoh:
Ø  Ketika tubuh dalam keadaan istirahat semua otot dan organ lain juga dalam keadaan relaks. Maka ketika kita akan menggerakkannya harus dimulai dari perlahan lahan (perlu pemenasan ). Jika secara tiba-tiba digerakkan maka kemungkinan akan mengakibatkan cedera pada organ tersebut.
Ø  Penumpang akan serasa terdorong kedepan saat mobil yang bergerak cepat direm mendadak.
Ø  Koin yang berada di atas kertas di meja akan tetap disana ketika kertas ditarik secara cepat.
Ø  Ayunan bandul sederhana.
Ø  Pemakaian roda gila pada mesin mobil.

v  Hukum II Newton

Hukum ini berbunyi “Percepatan dari suatu benda akan sebanding dengan jumlah gaya (resultan gaya) yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massanya“
Rumus F= m . a
F= gaya Newton
m= massa benda
a= percepatan benda
Gaya dinyatakan dalam satuan Newton, massa dalam satuan kg dan percepatan dalam satuan meter per detik. Semakin besar massa benda maka semakin besar gaya yang diperlukan dan semakin besar percepatan suatu benda maka gaya yang diperlukan juga akan semakin besar Hukum II Newton ini dapat pula dinyatakan dengan laju perubahan momentum sebuah benda yang bergerak sebanding dan searah dengan gaya yang mempengaruhinya dan diformulasikan sebagai:
F = d(mv) / dt
Gaya merupakan turunan dari fungsi momentum suatu benda terhadap waktu. Jika massa benda adalah tetap maka:
F = m dv/dt
Gaya merupakan hasil kali antara massa benda dengan turunan fungsi kecepatan suatu benda terhadap waktu.
Contoh
Ø  Gaya otot yang diperlukan akan lebih besar ketika mengangkat beban yang berat dibandingkan dengan ketika mengangkat beban yang ringan.
Ø   Ketika mendorong sebuah sebuah kereta pasien atau kursi dorong gaya yang diperlukan lebih besar ketika mendorong pasien yang berbadan besar dibandingkan dengan ketika mendorong pasien yang bertubuh kecil.
Ø  Mobil yang melaju dijalan raya akan mendapatkan percepatan yang sebanding dengan gaya dan berbading terbalik dengan massa mobil tersebut

v  Hukum III Newton

Hukum ini sering juga disebut dengan hukum aksi-reaksi. Hukum ini berbunyi “Jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda lain maka benda yang di kenai gaya akan mengerjakan gaya yang besarnya sama dengan gaya yang di terima dari benda pertama tetapi arahnya berlawanan”.
Hukum ini menyatakan jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda lain, maka benda yang kedua ini akan mengerjakan gaya pada benda pertama yang besarnya sama dan arahnya berlawanan. Secara matematis dituliskan sebagai:
Faksi = -Freaksi
Besarnya gaya reaksi sama dengan besarnya gaya aksi. Tanda negatif menyatakan bahwa arah gaya reaksi berlawanan dengan arah gaya aksi.
Contoh:
Ø  Ketika telapak kaki menginjak tanah dan mendorong kearah belakang maka tanah akan membalas dengan memberikan gaya yang besarnya dengan arah kedepan sehingga badan akan terdorong maju.
Ø  Adanya gaya gravitasi
Ø  Peristiwa gaya magnet
Ø  Gaya listrik

5. ANDA MUNGKIN PERNAH MENGALAMI SEAKAN-AKAN TERDORONG KE DEPAN KETIKA MOBIL YANG ANDA TUMPANGI DIREM KUAT, JUGA SEAKAN-AKAN TERDORONG KE BELAKANG KETIKA MOBIL DI GAS DENGAN KUAT. DISKUSIKAN MENGAPA DEMIKIAN ?
Hal itu terjadi gara-gara ulah inersia. Inersia adalah "sifat malas" yang dimiliki oleh semua benda. Termasuk kita dan mobil yang kita tumpangi. Oya, istilah itu berasal dari bahasa Inggris yaitu inertia. Di dalam bahasa Indonesia, artinya lembam atau malas. Karena adanya inersia, benda yang sedang diam (tidak bergerak) akan cenderung tetap diam. Saat mobil belum bergerak, tubuh kita ikut diam. Ketika mobil mulai bergerak, tubuh kita ternyata masih diam. Akibatnya, punggung kita didorong oleh kursi mobil yang telah bergerak ke depan. Inilah yang sebenarnya terjadi saat tubuh kita “terlempar ke belakang”. Dan karena inersia pula, benda yang sedang bergerak akan cenderung bergerak terus. Nah , ketika mobil telah bergerak, tubuh kita pun ikut bergerak. Namun saat direm, mobil langsung berhenti. Sedangkan kita di dalamnya masih bergerak sesuai arah mobil. Karena itu, tubuh pun seperti "ditarik ke depan". Agar tubuh tidak mudah bergerak ke depan maupun belakang, sebaiknya kita mengencangkan sabuk pengaman. Dengan begitu, punggung kita akan selalu menempel di kursi. Wajah pun enggak bakalan mencium dashboard atau pun kursi di depan kita bila mobil direm mendadak.


Awas, tikungan! Saat di belokan atau tikungan, apa yang kalian rasakan? Yap! Tubuh terasa terdorong ke kiri atau kanan. Saat mobil berbelok ke kiri, tubuh kita akan miring ke kanan. Dan ketika menikung ke kanan, tubuh terdorong ke kiri. Bila tidak memakai sabuk pengaman, kadang kita harus berpegangan agar tidak terguling. Apalagi saat melewati tikungan tajam! Oya, lintasan jalan di tikungan sebenarnya adalah bagian dari lingkaran. Setiap tikungan punya jari-jari tertentu. 
Eh, tahu enggak. Mobil yang kita tumpangi bisa berbelok karena adanya suatu gaya. Namanya gaya sentripetal. Artinya, gaya yang mengarah ke pusat lingkaran. Saat di tikungan, mobil melakukan gaya sentripetal ini agar dapat berbelok. 
Ketika mobil melakukan gaya sentripetal, penumpang di dalamnya akan mengalami gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal berlawanan arah dengan gaya sentripetal. Gaya sentrifugal mengarah ke luar lingkaran. Gaya inilah yang mengakibatkan tubuh kita terdorong ke kanan saat mobil berbelok ke kiri. Dan, terdorong ke kiri saat mobil berbelok ke kanan.

Wah, tanjakan dan turunan!Kondisi jalan tidak selamanya datar. Kadang ada jalan yang menanjak. Kadang diselingi juga dengan jalan yang menurun. Laju mobil pun menjadi tidak konstan. Kadang merambat pelan saat naik tanjakan. Namun bisa melaju kencang saat melewati turunan. Wow.., serasa naik roller coaster! 
Saat ber-"roller coaster" di jalanan itulah kita benar-benar akan merasakan gaya gravitasi. Oya, karena kita tinggal di Bumi, gaya itu sering pula disebut sebagai gaya gravitasi Bumi. Atau, gaya tarik Bumi. Gaya ini mengarah ke pusat Bumi. 
Di jalanan yang naik turun, posisi duduk kita di dalam mobil bisa ikut melonjak-lonjak. Saat mobil tiba-tiba menukik di turunan tajam, wiii... tubuh kita "melayang" sesaat karena adanya inersia. Namun karena ada gaya gravitasi, tubuh kita akan langsung ditarik ke pusat Bumi. Bumm..., tubuh pun terhenyak ke kursi mobil.

Aduh.., mual!Jalanan yang berkelok-kelok dan naik turun, bisa terasa mengasyikkan. Namun, ada pula penumpang yang merasakannya sebagai siksaan. Bila tidak kuat, mereka akan "mabuk perjalanan". Gejalanya sering diawali dengan pernafasan yang tidak enak. Lalu, muncul keringat dingin. Kepala pun terasa pusing. Setelah itu, mual dan akhirnya muntah. 
Agar nyaman dan tidak mabuk saat di perjalanan, cobalah hal-hal berikut ini: 
A. Sebelum berangkat: 
1. Makan dan minumlah secukupnya 
2. Bergembiralah dan jangan cemas (stress) 
3. Berdoalah kepada Tuhan Yang Maha Esa 
B. Saat di kendaraan: 
4. Duduklah dengan rileks (santai). Usahakan agar punggung dan kepala bisa bersandar dengan nyaman. Oya, kepala boleh disangga dengan bantal agar tidak gampang bergoyang. Jangan lupa, kenakan dan kencangkan sabuk pengaman 
5. Bagi kalian yang sering mabuk perjalanan, sebaiknya tidak usah membaca apa pun saat di kendaraan. Jangan melihat pepohonan, tiang listrik, atau benda lain yang terlihat berkelebat cepat di sisi kiri atau kanan mobil. Lebih baik, arahkan saja pandangan ke depan. Bila melihat ke sisi kiri atau kanan, arahkan pandangan ke benda yang jauh. Atau, ke benda-benda yang relatif diam. Hal ini agar mata kita tidak "berputar-putar" yang dapat memicu timbulnya pusing, mual, dan muntah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar